URGENSI PENINGKATAN PROMOSI PARIWISATA PESISIR SELATAN Oleh: Mardianton,S.EI, M.Pd Kabupaten Pesisir Selatan terletak di pinggir pantai, dengan garis pantai sepanjang 218 kilometer dengan topografinya terdiri dari dataran, gunung dan perbukitan yang merupakan perpanjangan gugusan bukit barisan. Berdasarkan penggunaan lahan, 45,29 persen wilayah terdiri dari hutan. Dalam menjalankan aktivitas seharinnya sebagian besar masyarakat Pesisir Selatan ekonominya bergantung pada sektor pertanian tanaman pangan, perikan dan perdagangan. Sementara sumber daya potensial lainnya adalah pertambangan, perkebunan dan pariwisata ADDIN CSL_CITATION PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN ALOKASI BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PESISIR SELATAN ( STUDI KASUS PADA KANTOR BPS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2019 ) (Hendro et al., 2021) (Hendro et al., 2021) (Hendro et al., 2021) Luas wilayah kabupaten Pesisir Selatan adalah 5.749,89 Km2. Dimana wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terletak di bagian selatan Propinsi Sumatera Barat, memanjang dari Utara ke Selatan dengan panjang garis pantai 234 Km. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah Timur berbatsan dengan Kabupaten Solok dan Propinsi Jambi, sebelah Selatan dengan Propinsi Bengkulu dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia. Wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 12 kecamatan dan 182 nagari atau desa. Sebagian besar penduduk Pesisir Selatan bergantung pada sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan perdagangan. Disamping itu Kabupaten Pesisir Selatan memiliki panorama alam yang cukup cantik dan mempesona sehingga Pesisir Selatan dikenal dengan Negeri Sejuta Pesona ADDIN CSL_CITATION Evolutionary Economics Evolutionary economics sees the economy as always in motion with change being driven largely by continuing innovation. This approach to economics, heavily infl uenced by the work of Joseph Schumpeter, saw a revival as an alternative way of thinking about economic advancement as a result of Richard Nelson and Sidney Winter’s seminal book, An Evolutionary Theory of Economic Change , fi rst published in 1982. In this long- awaited follow- up, Nelson is joined by leading fi gures in the fi eld of evolutionary economics, reviewing in detail how this perspective has been manifest in various areas of economic inquiry where evolutionary economists have been active. Providing the perfect overview for interested economists and social scientists, readers will learn how in each of the diverse fi elds featured, evolutionary economics has enabled an improved understanding of how and why economic progress occurs. Richard Badan Pusat Statistik Kabupapaten Pesisir KABUPATEN PESISIR SELATAN DALAM ANGKA (Selatan, 2020) (Selatan, 2020) (Selatan, 2020) Objek wisata di Kabupaten Pesisir Selatan data tahun 2019 terdapat 72 objek wisata. Dengan sebaran sebagai berikut; 16 objek wisata alam, 42 objek wisata bahari, 11 objek wisata sejara dan 3 objek karya wisata. Dalam hal ini objek wisata terbanyak di Pesisir Selatan adalah objek wisata bahari dan diikuti oleh wisata alam. Objek wisata bahari terbanyak tersebut terdapat di kecamatan Koto XI Tarusan dengan jumlah 18 objek wisata dan berikutnya terdapat di kecamatan IV Jurai dengan 11 objek wisata. Perkembangan objek wisata bahari di Pesisir Selatan masih dikeloah dengan cara tradisional dan sesuai dengan kemampuan, kapasitas dan besaran swadaya yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Keunikan wisata di Pesisir Selatan sangat perlu di promosikan kepada masyarakat luas. Agar wisatawan mengetahui produk dan keunikan wisata yang dimiliki oleh Kabupaten pesisir Selatan. Secara kedinasan tanggungjawab utama yang mempromosikan pariwisata Pesisir Selatan adalah Dinas Pariwisata. Namun secara moril berbagai pihak dan elemen pun harus melibatkan diri dan ikut terlibat dalam memperomosikannya. Media dan saluran promosipun harus ikut dilibatkan secara aktif dalam mempromosikan pariwisata Pesisir Selatan. Media tersebut dapat berbentuk media online dan media off line. Pemanfaatan media online dapat berupa website, akun-alun social seperti yuotube, face book, blog, twiter, instagram dan lain sebagainya. Selanjutnya, media online berbayar juga dapat gunakan seperti paid promote, paid influencer. Bahkan jika memungkinkan pemerintah daerah Pesisir Selatan dapat bekerjasama dengan lembaga online lainnya sebagai pihak ke tiga independen untuk mempromosikan pariwisata Pesisir Selatan. Sedangkan media off line yang dapat digunakan dalam bentuk media personal dan media non personal. Media personal merupakan promosi yang paling ampuh dalam memperkenalkan pariwisata kepada orang lain. Dimana media personal merupakan komunikasi promosi dari unsur manusia baik individu mapun kelompok seperti sopir travel, pedagang kaki lima ikut memberikan informasi keunikan pariwisata yang terdapat di Pesisir Selatan. Median non personal merupakan komunikasi pemasaran non manusia seperti pemberdayaan brosur, famplet, spanduk, majalah, koran dan lain sebaginya. Media ini dapat dipasang di tempat-tempat strategis seperti bandara, hotel-hotel, lokasi jalanan yang strategis dengan cara berkesinambungan. Promosi bersama secara vertikal hendaknya juga perlu dilakukan. Promosi seperti ini jarang dilakukan dimana membutuhkan kesepakan dan kerjasama yang baik antara wisata yang satu dengan wisata lainnya. Sebagai contoh; kota Padang dan kabupaten Pesisir Selatan melakukan paket wisata paralel. Rute perjalan dari wisata kota Padang ke wisata Pesisir Selatan dan kembali ke padang perlu dibuat dalam media promosi bersama. Tujuan promosi pariwisata ini sangat penting untuk menberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon wisatawan yang dijadikan target pasar. Tujuan promosi pariwisata ini adalah; pertama untuk memberitahukan produk pariwisata yang dimiliki oleh “negeri sejuta pesona” Pesisir Selatan. Kedua, untuk membujuk calon wisatawan agar tertarik berkaryawisata ke Pesisir Selatan. Ketiga, mengingatkan bahwa wisaya yang dimiliki dibutuhkan oleh calon wisatawan. Sebagai daerah pariwisata, Pesisir Selatan tentu perlu memperbaiki komunikasi dalam mempromosikan wisata. Komunikasi yang baik tentu akan mewujudkan pelayanan masyarakat lokal yang baik dan sesuai dengan budaya dan kultur masyarakat dalam memberikan pelayan kepada wisatawan. Komunikasi dan keramahan masyarakat lokal merupakan promosi yang ampuh bagi wisatawan karena bisa dirasakan secara langsung dan nyata. Kondisi ini akan menjadi kesan tersendiri bagi wisatawan Referensi: Hendro, S., Ap, S., Bustami, H. E., Khairi, A., & Sos, S. (2021). PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN ALOKASI BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PESISIR SELATAN ( STUDI KASUS PADA KANTOR BPS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2019 ). 3 mso-no-proof:yes">Selatan, B. P. S. K. P. (2020). KABUPATEN PESISIR SELATAN DALAM ANGKA.
Wolah,
Ferni Fera Ch., (2016) PERANAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN
DI KABUPATEN POSO. e-jourvo Vol V. No. 2